A.
Pendahuluan
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam sebuah proses
pendidikan, begitu juga dalam pembelajaran bahasa Arab, kurikulum merupakan hal
yang sangat penting sebagai pedoman kegiatan pembelajaran bahasa arab untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Kurikulum sebagai seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Kurikulum pembelajaran bahasa Arab berkembang dari masa ke masa.
Kurikulum yang dipakai sekarang adalah kurikulum Permenag no. 2 tahun 2008. Kurikulum sesuai
permenag ini berisi Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab, Struktur Kurikulum dan Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyyah,
Tsanawiyyah dan Aliyah.
Bahasa Arab di Madrasah Aliyah dipersiapkan untuk mencapai
kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan berbahasa yang
diajarkan secara integral, yaitu مهارة الاستماع, مهارة الكلام, القراءة مهارة dan مهارة
الكتابة. Mata pelajaran bahasa
Arab di Madrasah Aliyah memiliki tujuan pengembangan kompetensi linguistik,
komunikatif dan budaya.
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang konsep dasar
kurikulum, konsep dasar kurikulum di Madarasah Aliyah dan konsep dasar
kurikulum bahasa Arab di Madrasah Aliyah.
B.
Konsep Dasar Kurikulum
1.
Pengertian Kurikulum
1)
Ditinjau dari segi bahasa
Istilah
kurikulum awal mulanya digunaka dalam dunia olah raga pada zaman Yunani Kuno. Curriculum
dalam bahasa Yunani berasal dari kata Curir, artinya pelari dan Curere
artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan “jarak” yang harus
“ditempuh” oleh pelari.[1]
Mengambil makna yang terkandung dari rumusan di atas, kurikulum dalam
pendidikan diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh/ disesuikan
anak didik untuk memperoleh ijazah,[2]
sedangkan ijazah itu sendiri menggambarkan kemampuan. Oleh karena itu, hanya
orang yang telah memperoleh kemampuan sesui standar tertentu yang akan
memperoleh ijazah.[3]
2)
Ditinjau dari terminologi
Menurut
Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) kurikulum merupakan segala upaya sekolah
untuk mempengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun di
luar sekolah. Sementara itu, harold B Alberty (1965) memandang kurikulum
sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab
sekolah.[4]
Kurikulum juga merupakan program dan isi suatu sistem pendidikan yang merupaya
melaksanakan proses akumulasi pengetahuan antara generasi dalam masyarakat.
Menurut
Beachamp kurikulum adalah suatu rencana pendidikan atau pengajaran.[5]
Kurikulum sebagai suatu rencana sejalan dengan rumusan kurikulum menurut
undang-undang pendidikan sebagai acuan dalam penyelenggaraan sistem pendidikan
yaitu Undang-Undang n0.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, mengartikan
kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelalajaran untuk mencapai serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.[6] Istilah
kurikulum mempunyai berbagai macam arti, jika ditelusuri, ternyata aneka ragam
arti itu dapat disarikan kepada tiga kategori, yaitu kurikulum sebagai
perencanaan pembelajaran, pengalaman belajar diperoleh siswa di sekolah dan
rencana belajar siswa.[7]
Oleh
karena itu dapat disimpulkan, bahwa kurikulum merupakan syarat mutlak agi
pendidikan di sekolah, hal ini berarti kurikulum merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran. Kurikulum mempunyai kedudukan
sentral dalam sebuah proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktifitas pendidikan
demi tercapainya tujuan tujuan pendidikan. Kurikulum juga merupakan suatu
rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup dan
urutan isi, serta proses pendidikan. Di samping kedua fungsi itu, kurikulum
juga merupakan suatu bidang studi yang ditekuni oleh para ahli atau spesialis
kurikulum yang menjadi sumber konsep-konsep atau memberikan landasan-landasan
teoritis bagi pengembangan kurikulum berbagai institusi pendidikan.
2.
Komponen Kurikulum
Kurikulum
adalah sebuah sitem, sebagai sebuah sitem ia pasti mempunyai komponen-komponen
atau bagian-bagian yang saling mendukum dan membentuk satu kesatuan yang tidak
terpisahkan.[8]
Komponen
tersebut saling keterkaitan satu sama lain sehingga mencerminkan satu kesatuan
utuh sebagai program pendidikan. Uraian berikut ini akan menjelaskan empat
komponen di atas:
a.
Tujuan
Dalam
prespektif pendidikan nasional, tujuan pendidikan nasional dapat dilihat secara
jelas dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Tujuan pendidikan nasional selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan
instruksional yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap jenis
maupun jenjang sekolah atau satuan pendidikan tertentu.
Ada
tujuh yang terdapat dalam sebuah kurikulum sekolah yaitu sebagai berikut:
1)
Tujuan pendidikan yang harus dicapai secara keseluruhan. Tujuan ini
biasanya meliputi aspek-aspek pengalaman, keterampilah, sikap dan nilai-nilai
yang diharapkan oleh para lulusan sekolah yang bersangkutan.
2)
Tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi. Tujuan ini
adalah penjabaran tujuan instruksional di atas (tujuan kurikuler).[9]
3)
Tujuan yang terjadi setiap hari. Tujuan ini diharapkan dapat
tercapai pada saat terjadinya proses belajar secara lansung yang terjadi setiap
hari.[10]
b.
Materi
Materi
kurikulum merupakan isi kurikulum. Undang-undang pendidikan menetapkan bahwa
“isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pengajaran untuk mencapai tujuan
penyelenggaraan satuan pendidikan nasional”. Menurut Nana Sujana (2002) isi
kurikulum berkenaan dengan pengetahuan ilmiah dan pengalaman belajar yang harus
diberikan kepada siswa untuk dapat mencapai tujuan pendidikan. Dalam menentukan
isi kurikulum baik yang berkenaan dengan pengetahuan ilmiah maupun pengalaman
belajar, adalah:
1)
Disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan.
2)
Perkembangan yang terjadi dalam masyarakat menyangkut tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
3)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c.
Strategi
Peran
guru dalam pembelajaran hanya sebagai fasilitator, motifator dan guider.
Sebagai fasilitator, guru berusaha menciptakan dan menyediakan
lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Sebagai motifator,
guru berupaya untuk mendorong dan menstimulus peserta didiknya agar dapat
melakukan perbuatan belajar. Sedangkan sebagai guider, guru melakukan
bimbingan dengan berusahan mengenal para peserta didiknya secara personal.
Terkait dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, belakangan ini mulai muncul
konsep pembelajaran dengan istilah PAKEM, yang merupakan akronim dari Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.[11]
d.
Evaluasi
Evaluasi
ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan serta
menilai proses pelaksanaan mengajar secara keseluruhan. Tiap kegiatan akan
memberikan umpan balik, demikian juga dalam tujuan-tujuan pencapaian belajar
dan proses pelaksanan dan proses pelaksanaan belajar. Untuk menilai
keberhasilan penguasaan siswa atau tujuan-tujuan khusus yang telah ditentukan
diadakan suatu evaluasi formatif maupun sumatif. Komponen pengajaran yang
dievaluasi dalam pengajaran bukan hanya hasil belajar mengajar, tetapi juga
keseluruhan pelaksanaan pengajaran yang meliputi evaluasi komponen tujuan
mengajar, bahan pengajaran, strategi serta evaluasi mengajar itu sendiri.[12]
3.
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan
kurikulum merupakan suatu proses kompleks dan melibatkan berbagai faktor yang
saling terkait.[13]
Pengembangan kurikulum juga merupakan suatu proses yang merencanakan,
menghasilkan suatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil yang lebih
baik dengan didasarkan pada hasil penilaian terhadap kurikulum yang telah
berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar mengajar yang lebih baik.
Dengan kata lain pengembangan kurikulum adalah kegiatan untuk menghasilkan
kurikulum baru melalui langkah-langkah penyusunan kurikulum atas dasar hasil
penilaian yang dilakukan selama periode tertentu.[14]
Perubahan
kurikulum dalam arti pengembangan, tentu akan berdampak terhadap kesiapan
sekolah dan guru untuk mengimplementasikan di depan kelas. Adanya perubahan
terjadi di masyarakat dan adanya tuntutan globalisasi tersebut, serta dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 tahun1999 tentang Otonomi Daerah yang
kemudian diikuti oleh Peraturan Pemerintah no.25 tahun 2002 tentang pembagian
kewenangan antara pemerintah dan kewenagan daerah, telah meninmbulkan beberapa
perubahan dalam menyempurnakan kurikulum 1975 selanjutnya berkembang lagi
menjadi kurikulum tahun 1994 kemudian mengalami penyempurnaan menjadi kurikulum
2004 (KBK) dan selanjutnya mengalami penyempurnaan lagi menjadi kurikulum tahun
2006 (KTSP)[15]
dan mengalami penyempurnaan lagi menjadi kurikulum tahun 2008 (permenag) khusus
untuk madrasah. Dimana masing-masing kurikulum tersebut memiliki ciri-ciri atau
karakteristik tersendiri.
Dalam
pengembangan suatu kurikulum banyak pihak yang turut berpartisipasi, yaitu
administrator pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli ilmu
pengetahuan, guru-guru, dan orang tua murid, serta tokoh-tokoh masyarakat. Dari
pihak-pihak tersebut yang secara terus menerus terlihat dalam pengembangan
kurikulum adalah administrator, guru, dan orang tua.[16]
C.
Kurikulum Bahasa
Kurikulum
bahasa arab adalah keseluruhan situasi, pengalam berbahasa, dan kegiatan
komunikatif yang ditawarkan, dipersiapkan, dipilih, direncanakan, dan diatur
supaya pembelajar bahasa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan
mempraktekkan bahasa baik itu kemahiran mendengar, berbicara, membaca, maupun
menulis.[17]
Dalam
kurikulum bahasa Arab juga terdiri dari beberapa komponen, di antaranya:
1.
Tujuan, kurikulum bahasa Arab memiliki dua tujuan, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus. Tujuan umum kurikulum bahasa Arab adalah memahami
bahasa Arab secara fasih dan benar, dan mendengarkannya dalam konteks lisan,
berdialog bahasa Arab dengan cara berkomunikasi lansung, membaca bahasa Arab
dan memahami maknanya, menulis bahasa Arab dengan benar. Sedangkan tujuan
khususnya adalah penjabaran dari masing-masing kemahiran berbahasa.
a.
Mendengar
1)
Tujuan umum:
a)
Siswa mampu mengidentifikasi bunyi bahasa Arab dan membedakan
masing-masing keduanya dari bunyi yang berbeda
b)
Siswa mampu mengidentifikasi harkat panjang dan pendek dan
membedakan masing-masing keduanya
2)
Tujuan khusus
a)
Siswa mampu menghubungkan bunyi sebagian kata dengan simbolnya dan
maknanya
b)
Siswa mampu mengidentifikasi kata yang bertanwin dan yang tidak
bertanwin serta membedakan keduanya
c)
Siswa mampu memahami sebagian informasi pendek
d)
Siswa mampu memahami dialog yang ada kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari pembelajar
e)
Siswa mampu mengikuti perkembangan berita dengan acara selalu
mendengarkannya dan mampu menceritakan yang telah didengar
f)
Siswa mampu memahami seputar materi yang diajarkan.[18]
b.
Berbicara
1)
Tujuan umum:
a)
Siswa mampu mengucapkan bunyi bahasa Arab dengan intonasi yang
benar
b)
Siswa mampu mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda dan mirip
2)
Tujuan khusus:
a)
Siswa mampu mengucapkan bunyi bahasa Arab dengan ucapan fasih dan
benar
b)
Siswa mampu menggunakan ungkapan-ungkapan sehari-hari seperti kata
sapaan.
c)
Siswa mampu melakukan tanya jawab dengan meminta sesuatu kepada
orang lain dan menjawab permintaan dengan ungkapan yang jelas
d)
Siswa mampu berkomunikasi dengan menggunakan dialog-dialog yang
terpakai untuk sehari-hari/pergaulan seperti di pasar, restoran, perjalanan,
dan lain-lain
e)
Siswa mampu membicarakan tentang sesuatu yang berkaitan dengan
budaya Arab Islam.
f)
Siswa mampu menceritakan tentang pengalaman seperti dalam
pembelajaran bahasa Arab.[19]
c.
Membaca
1)
Tujuan umum:
a)
Siswa mampu membaca bahasa Arab dari kanan ke kiri dengan cara yang
mudah dan jelas
b)
Siswa mampu membaca teks dengan bacaan yang jelas dan mengucapkan
yang benar
2)
Tujuan khusus:
a)
Siswa mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk huruf Arab
b)
Siswa mampu memahami apa yang dibaca baik itu kata maupun kalimat
c)
Siswa mampu membaca dengan keras dan jelas sesuai dengan
intonasinya pada makna
d)
Siswa mampu membaca sebagian cerita-cerita pendek
e)
Siswa mampu memahami ide pokok dan ide penunjang dari yang dibaca
d.
Menulis
1)
Tujuan umum:
a)
Siswa mampu menuliskan kata-kata bahasa Arab dengan huruf-huruf
yang terpisah dan bersambung
b)
Siswa mampu mengidentifikasi aturan penulisan bahasa Arab dan
penerapannya dalam penulisan
2)
Tujua khusus:
a)
Siswa mampu menulis huruf-huruf Arab dari kana ke kiri
b)
Siswa mampu menulis sebagian kalimat sederhana
c)
Siswa mampu menulis kartu undangan dan kartu ucapan selamat
d)
Siswa mampu mengumpulkan ide-ide menjadi sebuah tulisan sederhana
e)
Siswa mampu membuat/menulis makalah seputar ide yang ingin
diungkapkan
2.
Isi Kurikulum pembelajaran bahasa Arab mengandung tiga unsur, yaitu
linguistik, budaya, dan komunikasi. Tiga unsur inilah yang akan dibentuk
sebagai kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa. Standarisasi untuk pemilihan
isi kurikulum bahasa Arab bagi non Arab adalah melandasi dengan pendapat/teori
para ahli khususnya dalam pembelajaran bahasa Arab, baik itu teori linguistik
maupun teori psikologi, menganalisis kebutuhan pembelajar bahasa, minat, dan
keinginan mereka, menyesuaikan dengan tujuan dan kemahiran yang akan mereka
capai.
3.
Metode dan media, metode
merupakan salah satu unsur penting dalam kurikulum. Setelah ada
tujuan, isi kurikulum, dan siswa tingkat
apa yang akan diajarkan serta telah mengenal karakter siswa dan perbedaan
masing-masing peserta didik/kemampuan yang mereka miliki. Maka barulah kita
dapat membatasi dan memilih metode dan strategi apa yang cocok. Selain itu, setelah
metode dipilih ada hal penting yang akan dilakukan untuk menunjang pembelajaran
yaitu media karena penggunaan media dipakai dalam pengimplementasian metode
atau strategi. Untuk saat sekarang ini, banyak pilihan media yang dapat
digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab seperti media-media teknologi.
4.
Evaluasi, sangat penting dilakukan untuk mengetahui berhasil atau
tidaknya proses pembelajaran yang dilakukan, tercapai atau tidaknya yang
ditetapkan. Maka evaluasi tidak hanya diberikan kepada siswa , tetapi evaluasi
terhadap keseluruhan komponen kurikulum, baik itu tujuan, isi kurikulum, metode
dan media, maupun evaluasi yang dilaksanakan.[22]
Kurikulum bahasa Arab di Indonesia
sudah banyak yang digunaka, yang terakhir ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) yaitu kurikulum operasianal yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (sekolah/madrasah).[23]
Sekarang penyelenggaraan bagi
pelaksanaan KTSP di lingkungan madrasah berpedoman pada Permenag no. 2 tahun
2008 yang berisikan tiga hal pokok, yaitu: SKL dan SI PAI dan Bahasa Arab, Struktur
Kurikulum,Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran PAI
dan Bahasa Arab untuk MI, MTs, MA dan MA Program Keagamaan (MAPK)
Sebagai tindak lanjut
permen tersebut. Dirjen Pendidika Islam telah mengeluarkan SE
No.DJJ/PP.00/863A/2008. Dalam SE itu berisi empat hal pokok, yaitu:
1.
Pelaksanan Permenag No. 2 Tahun 2008 secara serentak pada semua
kelas pada tahun pelajaran 20082009
2.
Ujian madrasah untuk MI, MTs, MA tahun pelajaran 2008/2009 ini
harus sudah mengacu pada Permenag No. 2 Tahun 2008
3.
Khusus MAPK, ujian Nasional MAK masih menggunakan kurikulum
sebelumnya
4.
Ujian Nasional MAK berakhir tahun 2008/2009 ini dan selanjutnya
akan beralih menjadi MAPK
D.
Kurikulum Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah dan Ruang
Lingkup Materi yang diajarkan
1.
Struktur Kurikulum Bahasa Arab Madrasah Aliyah
a.
Kelas X
K o m p o n e n
|
Alokasi Waktu
|
||
Semester 1
|
Semester 2
|
||
Mata Pelajaran
|
|
|
|
Bahasa Arab
|
2
|
2
|
b.
Program IPA dan IPS
K o m p o n e n
|
Alokasi Waktu
|
|||
Kelas XI
|
Kelas XII
|
|||
Smt 1
|
Smt 2
|
Smt
1
|
Smt 2
|
|
Mata
Pelajaran
|
|
|
|
|
Bahasa Arab
|
2
|
2
|
2
|
2
|
c.
Program Bahasa
K o m p o n e n
|
Alokasi Waktu
|
|||
Kelas XI
|
Kelas XII
|
|||
Smt 1
|
Smt 2
|
Smt 1
|
Smt 2
|
|
Mata
Pelajaran
|
|
|
|
|
Bahasa Arab
|
2
|
2
|
2
|
2
|
d.
Program Keagamaan
K o m p o n e n
|
Alokasi Waktu
|
|||
Kelas XI
|
Kelas XII
|
|||
Smt 1
|
Smt 2
|
Smt 1
|
Smt 2
|
|
Mata
Pelajaran
|
|
|
|
|
Bahasa Arab
|
4
|
4
|
4
|
4
|
2.
Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Bahasa Arab Madrasah
Aliyah
1)
Bahasa Arab
a.
Menyimak
Memahami wacana lisan
berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi,
pekerjaan, remaja , kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam,
kebudayaan Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar Islam.
b.
Berbicara
Mengungkapkan secara lisan
dalam bentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga, hobi,
pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah Islam,
kebudayaan Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar Islam.
c.
Membaca
Membaca dan memahami makna
wacana tertulis paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga,
hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah
Islam, hari-hari besar Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar Islam.
d.
Menulis
Mengungkapkan secara
tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan, kehidupan keluarga,
hobi, pekerjaan, remaja, kesehatan, fasilitas umum, pariwisata, kisah-kisah
Islam, hari-hari besar Islam, budaya Arab, dan hari-hari besar Islam.
2)
Bahasa Arab (Program Bahasa)
a.
Menyimak
Memahami wacana lisan
berbentuk paparan atau dialog tentang identitas diri, kehidupan madrasah,
kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, layanan umum, dan
pekerjaan.
b.
Berbicara
Mengungkapkan
secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog tentang identitas diri, kehidupan
madrasah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, layanan
umum, dan pekerjaan.
c.
Membaca
Membaca dan
memahami makna wacana tertulis paparan atau dialog tentang identitas diri,
kehidupan madrasah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, wisata,
layanan umum, dan pekerjaan.
d.
Menulis
Mengungkapkan
secara tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang identitas diri, kehidupan
madrasah, kehidupan keluarga, kehidupan sehari-hari, hobi, wisata, layanan
umum, dan pekerjaan.
3)
Bahasa Arab Program Keagamaan
a.
Menyimak
Memahami wacana lisan
berbentuk paparan atau dialog tentang madrasah, masjid, muslim, pekerjaan,
al-Qur’anul Karim, kehidupan beragama, akhlak mulia, kegiatan mengajar, ilmu
pengetahuan, perdagangan, rekreasi, dunia Arab, bahasa Arab, dan masyarakat.
b.
Berbicara
Mengungkapkan secara lisan
dalam bentuk paparan atau dialog tentang madrasah, masjid, muslim, pekerjaan,
al-Qur’anul Karim, kehidupan beragama, akhlak mulia, kegiatan mengajar, ilmu
pengetahuan, perdagangan, rekreasi, dunia Arab, bahasa dan masyarakat Arab.
c.
Membaca
Membaca dan memahami makna
wacana tertulis paparan atau dialog tentang madrasah, masjid, muslim,
pekerjaan, al-Qur’anul Karim, kehidupan beragama, akhlak mulia, kegiatan
mengajar, ilmu pengetahuan, perdagangan, rekreasi, dunia Arab, bahasa dan
masyarakat Arab.
d.
Menulis
Mengungkapkan secara
tertulis berbentuk paparan atau dialog tentang madrasah, masjid, muslim,
pekerjaan, al-Qur’anul Karim, kehidupan beragama, akhlak mulia, kegiatan
mengajar, ilmu pengetahuan, perdagangan, rekreasi, dunia Arab, bahasa dan
masyarakat Arab.
3.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran
Bahasa Arab Madrasah Aliyah
Secara
lebih lengkap SK dan KD mata pelajaran bahasa Arab dapat dilihat dalam Permenag no. 2 tahun 2008 tentang Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Bahasa Arab Madrasah
Aliyah
Berikut
contoh SK dan KD kelas X semester satu:
STANDAR
KOMPETENSI
|
KOMPETENSI
DASAR
|
Menyimak
1.
Memahami informasi lisan berbentuk paparan atau
dialog tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
|
1.1
Mengidentifikasi bunyi
huruf hijaiyah dan ujaran (kata, frase atau kalimat) dalam suatu konteks
dengan tepat tentang التعارف
dan الحياة العائلية
1.2
Menangkap makna dan gagasan atau ide dari
berbagai bentuk wacana lisan secara tepat tentang التعارف dan الحياة
العائلية
|
Berbicara
2.
Mengungkapkan informasi secara lisan berbentuk
paparan atau dialog tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
|
2.1
Menyampaikan gagasan atau pendapat secara lisan
dengan lafal yang tepat tentang التعارف dan
الحياة العائلية
2.2
Melakukan dialog
sesuai konteks dengan tepat dan lancar tentang التعارف
dan الحياة العائلية
|
Membaca
3.
Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau
dialog tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
|
3.1
Melafalkan dan membaca nyaring kata, kalimat dan
wacana tulis dengan benar tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
3.2
Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana secara
tepat tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
3.3
Menemukan makna dan gagasan atau ide wacana
tulis secara tepat tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
|
Menulis
4.
Mengungkapkan informasi secara tertulis
berbentuk paparan atau dialog tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
|
4.1
Menulis kata, frasa,dan kalimat dengan huruf, ejaan dan tanda baca yang
tepat tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
4.2
Mengungkapkan gagasan atau pendapat secara
tertulis dalam kalimat dengan menggunakan kata, frasa, dan struktur yang
benar tentang perkenalan dan kehidupan keluarga
|
|
Keterangan
Tema-tema tersebut menggunakan bentuk
kata النكرة والمعرفة dan struktur kalimat المبتدأ والخبر
|
E.
Penutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar