Kamis, 14 Juli 2016

Penerapan EYD dalam Tulisan Ilmiah Studi Kasus Pemakaian Huruf dan Penulisan Kata



A.    Pendahuluan
Para pakar bahasa Indonesia telah berupaya menerbitkan kaedah-kaedah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini terlihat dengan adanya tata bahasa baku penulisan bahasa Indonesia yang ditulis dalam bentuk Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).
Secara teori Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) sudah diajarkan kepada pelajar bahasa di jenjang pendidikan formal, baik ditingkat jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta. Namun, dalam prakteknya masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam hal tulis-menulis.
Untuk memperoleh gambaran tentang fenomena di atas, dalam makalah ini akan dicantumkan beberapa kesalahan penulisan EYD khususnya kesalahan pemakaian kata dan penulisan huruf yang terdapat dalam makalah sosio-psikolinguistik oleh Boris Antonius dan Oki Mitra, dengan judul makalah “Penelitian Bahasa Berdasarkan Sosiolinguistik”.

B.     Landasar Teori
Kaedah penulisan huruf  besar atau huruf kapital adalah sebagai berikut :
1.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf  pertama pada awal kalimat
2.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung
3.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk kata gantinya
4.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang
5.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang
6.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang
7.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa
8.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama tahun, bulan, hari, hari raya, dan periatiwa sejarah
9.      Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi
10.  Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama badan resmi, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi
11.  Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata pertikel seperti : di, ke, dai, untuk, yang, yang terletak pada posisi awal.
12.  Dipakai besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf dalam singkatan gelar, atau sapaan
13.  Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, nenek, paman, dan bibi yang dipakai sebagai kata sapaan.[1]

Huruf Miring
1.      Menuliskan mana buku, majalah, dan surat kabar yang ditulis dalam karangan
2.      Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata
3.      Menuliskan nama-nam ilmiah, atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuiakan ejaannya. [2]
Penulisan kata
a.       Kata dasar
1)      Kata ditulis sebagai satu kesatuan
2)      Dalam suatu kalimat, setiap kata ditulis terpisah dengan kata lainnya
3)      Jarak antara suatu kata dengan kata lainnya dalam suatu paparan hanya satu ketukan.
4)        Setiap huruf yang membangun kata ditulis secara rapat. Tidak ada jarak antar huruf dalam sebuah kata.[3]

b.      Kata turunan
1)      Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya, ex : pendidikan, perbaikan
2)      Awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya kalau bentuk katanya berupa gabungan kata, ex : tanda tangani,
3)      Kalau bentuk kata berupa gabungan kata dan sekaligus mendapatkan awalan dan akhiran, maka kata-kata itu ditulis serangkai ex :mempertanggungjawabkan
4)      Kalau salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai ,ex : semifinal,mahasiswa
Cttn : a). Bila bentuk terikat tersebut diikuti oleh kata yang menggunakan (diawali) huruf besar, maka di antara keua unsur itu dituliskan tanda hubung (-) ex : non- Indonesia. b). Maha sebagai unsur gabungan kata ditulis serangkai kecuali diikuti oleh kata yang bukan kata dasar. Ex : Maha Pengasih, Maha Penyayang.[4]

c.       Kata ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung (-).
d.      Gabungan kata
1)      Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya umumnya ditulis terpisah ex : anak tiri
2)      Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan ex : buku sejarah baru[5]

e.       Kata ganti ku, kau, mu, dan nya
1)      Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, ex : kutulis, kauambil
2)      Ku, mu dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuinya, ex : sawahmu, kampungnya, rumahku

f.       Kata depan di, ke dan dari
     Kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali pada kata yang sudah dianggap sebagai satu kata : kepada, dan daripada

g.      Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya

h.      Partikel
1)      Lah, kah dan tah ( dibagungkan )
2)      Pun ( terpisah ) kecuali ; adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, sungguhpun, biarpun, kalaupun, kendatipun, walaupun, maupun
3)      Per (terpisah)
i.        Angka dan lambang bilangan.

C.     Analisis Pemakaian Huruf dan Penulisan Kata
Hal/paragraf
Kalimatnya
Kesalahan
Perbaikan
Cover
-SOSIO PISIKO LINGUISTIK, BORIS ANTONUIS
Dan NEGRI
-OKI MITRA
-DR. ASRINA, M.Ag
- PASCA SARJANA
-kesalahan pengetikan pada kata SOSIO PISIKO LINGUISTIK,  ANTONUIS, dan NEGRI
-penggunaan baris bawah pada nama OKI MITRA
- penulisan gelar dibelakang nama terdapat spasi, dan penulisan huruf R pada kata DR dalam bentuk huruf kapital seharusnya tidak
- penulisan kata PASCA SARJANA terpisah
- SOSIO-PSIKOLINGUISTIK,
ANTONIUS dan NEGERI
- garis bawah dihilangkan
- Dr. ASRINA,M.Ag
- PASCASARJANA

Kata pengantar paragraf 1
-tentunya atas bimbingan Bapak
-mata kuliah Sosio Linguistik
- di hari akhir kelak nanti
- Bapak DR. ASRINA, M.Ag
- Kesalahan dalam penggunaan kata :
-          Bapak
-          Sosio Linguistik
-          kelak nanti
-kesalahan pada penulisan posisi gelar
- penulisan nama dalam kalimat huruf besar semua, seharusnya huruf depan nama saja

-Kata Bapak diganti dengan Ibuk karena dosen yang mengajar mata kuliah Sosio-
Psikolinguistik adalah perempuan.
- kata Sosio Linguistik diganti dengan Sosio-
Psikolinguistik
-Dr.Asrina,M.Ag

Kata pengantar paragraf 2
-          mata kuliah sosio linguistik
-          teman teman
-penulisan mata kuliah sosio linguistik tidak ditulis dengan huruf kapital, dan juga salah penulisan mata kuliah
- penulisan kata ulang tidak menggunakan tanda (-)
- mata kuliah Sosio-
Psikolinguistik
-          teman-teman
Kata pengantar paragraf 3
-          dari seperti
-pemborosan kata
- hilangkan saja kata seperti
Daftar isi
-          Sosio Linguistik
-          Kajian linguistic
-          Penulisan Sosio Linguistik terpisah
-            Penulisan huruf “ k” dengan huruf “c” linguistic
-          Sosiolinguistik
-          Kajian linguistik
1/ 1
-Dalam hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh kerlinger, yang dikutip oleh mahsun penelitian bahasa adalah penelitian yang sistematis
- huruf awal nama tidak ditulis kapital
- tanda baca kurang tepat
- Dalam hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Kerlinger yang dikutip oleh Mahsun, penelitian bahasa adalah penelitian yang sistematis
1/ 2 dan 3
-pemakayan bahasa
-linguistic
- salah pengetikan
- pemakaian
- linguistik
1/ catatan kaki
Mahsun,M.S, metode penelitian bahasa, (Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada, 2006), h. 1
Penulisan judul buku tidak dengan huruf kapital
Mahsun,M.S, Metode Penelitian Bahasa, (Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada, 2006), h. 1
Daftar pustaka
-          Abdul Chaer, linguistik umum, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003)
-          http/mail-archive.Com
-          Mansur Pateda, Semantik leksikal, (Jakarta : rineka cipta, 2001)
-          Penulisan nama pengarang tidak dibalikkan, judul buku ditulis tidak dengan huruf kapital dan tidak bercetak miring, tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit diapit oleh tanda kurung
-          Penulisan sumber dari internet tidak dicetak miring
-          Penulisan nama pengarang tidak dibalikkan, Penulisan judul buku tidak dengan hurup kapital dan tidak bercetak miring, penerbit juga ditulis tidak dengan hurup kapital, tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit diapit oleh tanda kurung
-          Chaer, Abdul, Linguistik Umum, Jakarta : Rineka Cipta, 2003
-          http/mail-archive.Com
-          Pateda, Mansur, Semantik Leksikal, Jakarta : Rineka Cipta, 2001


Tidak ada komentar:

Posting Komentar