A.
Pendahuluan
Para pakar bahasa Indonesia telah
berupaya menerbitkan kaedah-kaedah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Hal ini terlihat dengan adanya tata bahasa baku penulisan bahasa
Indonesia yang ditulis dalam bentuk Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
(EYD).
Secara teori Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan (EYD) sudah diajarkan kepada pelajar bahasa di jenjang pendidikan
formal, baik ditingkat jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah
Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), maupun di Perguruan Tinggi Negeri
dan Swasta. Namun, dalam prakteknya masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam
hal tulis-menulis.
Untuk memperoleh gambaran tentang
fenomena di atas, dalam makalah ini akan dicantumkan beberapa kesalahan
penulisan EYD khususnya kesalahan pemakaian kata dan penulisan huruf yang
terdapat dalam makalah sosio-psikolinguistik oleh Boris Antonius dan Oki Mitra,
dengan judul makalah “Penelitian Bahasa Berdasarkan Sosiolinguistik”.
B.
Landasar
Teori
Kaedah
penulisan huruf besar atau huruf kapital
adalah sebagai berikut :
1. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama pada awal kalimat
2. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama petikan langsung
3. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan,
kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk kata gantinya
4. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti
nama orang
5. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang
6. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama orang
7. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa
8. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama tahun, bulan, hari, hari raya, dan periatiwa sejarah
9. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama khas geografi
10. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama badan resmi, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan,
serta nama dokumen resmi
11. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama semua kata dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan
judul karangan, kecuali kata pertikel seperti : di, ke, dai, untuk, yang, yang
terletak pada posisi awal.
12. Dipakai besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf dalam singkatan gelar, atau sapaan
13. Huruf besar atau huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu,
saudara, kakak, adik, nenek, paman, dan bibi yang dipakai sebagai kata sapaan.[1]
Huruf Miring
1. Menuliskan mana buku, majalah, dan surat
kabar yang ditulis dalam karangan
2. Menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, atau kelompok kata
3. Menuliskan nama-nam ilmiah, atau
ungkapan asing kecuali yang telah disesuiakan ejaannya. [2]
Penulisan kata
a. Kata dasar
1) Kata ditulis sebagai satu kesatuan
2) Dalam suatu kalimat, setiap kata ditulis
terpisah dengan kata lainnya
3) Jarak antara suatu kata dengan kata
lainnya dalam suatu paparan hanya satu ketukan.
4)
Setiap
huruf yang membangun kata ditulis secara rapat. Tidak ada jarak antar huruf
dalam sebuah kata.[3]
b. Kata turunan
1) Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran)
ditulis serangkai dengan kata dasarnya, ex : pendidikan, perbaikan
2) Awalan atau akhiran ditulis serangkai
dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya kalau bentuk katanya
berupa gabungan kata, ex : tanda tangani,
3) Kalau bentuk kata berupa gabungan kata
dan sekaligus mendapatkan awalan dan akhiran, maka kata-kata itu ditulis
serangkai ex :mempertanggungjawabkan
4) Kalau salah satu unsur gabungan kata
hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai ,ex :
semifinal,mahasiswa
Cttn : a). Bila bentuk terikat
tersebut diikuti oleh kata yang menggunakan (diawali) huruf besar, maka di
antara keua unsur itu dituliskan tanda hubung (-) ex : non- Indonesia. b). Maha sebagai unsur gabungan kata ditulis
serangkai kecuali diikuti oleh kata yang bukan kata dasar. Ex : Maha Pengasih, Maha Penyayang.[4]
c. Kata ulang
Bentuk
ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung (-).
d. Gabungan kata
1) Gabungan kata yang lazim disebut kata
majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya umumnya ditulis terpisah ex
: anak tiri
2) Gabungan kata, termasuk istilah khusus
yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan
pertalian di antara unsur yang bersangkutan ex : buku sejarah – baru[5]
e. Kata ganti ku, kau, mu, dan nya
1) Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, ex : kutulis,
kauambil
2) Ku,
mu dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuinya, ex : sawahmu, kampungnya,
rumahku
f.
Kata
depan di, ke dan dari
Kata depan di, ke dan dari ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya kecuali
pada kata yang sudah dianggap sebagai satu kata : kepada, dan daripada
g. Kata si dan sang
Kata si dan sang
ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya
h. Partikel
1) Lah, kah dan tah ( dibagungkan )
2) Pun ( terpisah ) kecuali ; adapun,
andaipun, ataupun, bagaimanapun, sungguhpun, biarpun, kalaupun, kendatipun,
walaupun, maupun
3) Per (terpisah)
i.
Angka
dan lambang bilangan.
C.
Analisis
Pemakaian Huruf dan Penulisan Kata
Hal/paragraf
|
Kalimatnya
|
Kesalahan
|
Perbaikan
|
Cover
|
-SOSIO PISIKO LINGUISTIK, BORIS ANTONUIS
Dan NEGRI
-OKI MITRA
-DR. ASRINA, M.Ag
- PASCA SARJANA
|
-kesalahan pengetikan pada kata SOSIO PISIKO
LINGUISTIK, ANTONUIS, dan NEGRI
-penggunaan baris bawah pada nama OKI MITRA
- penulisan gelar dibelakang nama terdapat spasi, dan
penulisan huruf R pada kata DR dalam bentuk huruf kapital seharusnya tidak
- penulisan kata PASCA SARJANA terpisah
|
- SOSIO-PSIKOLINGUISTIK,
ANTONIUS dan NEGERI
- garis bawah dihilangkan
- Dr. ASRINA,M.Ag
- PASCASARJANA
|
Kata pengantar paragraf 1
|
-tentunya atas bimbingan Bapak
-mata kuliah Sosio Linguistik
- di hari akhir kelak nanti
- Bapak DR. ASRINA, M.Ag
|
- Kesalahan dalam penggunaan kata :
-
Bapak
-
Sosio
Linguistik
-
kelak
nanti
-kesalahan pada penulisan posisi gelar
- penulisan nama dalam kalimat huruf besar semua,
seharusnya huruf depan nama saja
|
-Kata Bapak diganti dengan Ibuk karena dosen yang
mengajar mata kuliah Sosio-
Psikolinguistik adalah perempuan.
- kata Sosio Linguistik diganti dengan Sosio-
Psikolinguistik
-Dr.Asrina,M.Ag
|
Kata pengantar
paragraf 2
|
-
mata
kuliah sosio linguistik
-
teman
teman
|
-penulisan mata kuliah sosio linguistik tidak
ditulis dengan huruf kapital, dan juga salah penulisan mata kuliah
- penulisan kata ulang tidak menggunakan tanda (-)
|
- mata kuliah Sosio-
Psikolinguistik
-
teman-teman
|
Kata pengantar
paragraf 3
|
-
dari
seperti
|
-pemborosan kata
|
- hilangkan saja kata seperti
|
Daftar isi
|
-
Sosio
Linguistik
-
Kajian
linguistic
|
-
Penulisan
Sosio Linguistik terpisah
-
Penulisan
huruf “ k” dengan huruf “c” linguistic
|
-
Sosiolinguistik
-
Kajian
linguistik
|
1/ 1
|
-Dalam hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh kerlinger,
yang dikutip oleh mahsun penelitian bahasa adalah penelitian yang
sistematis
|
- huruf awal nama tidak ditulis kapital
- tanda baca kurang tepat
|
- Dalam hal ini sebagaimana yang dikatakan oleh Kerlinger
yang dikutip oleh Mahsun, penelitian bahasa adalah penelitian yang
sistematis
|
1/ 2 dan 3
|
-pemakayan bahasa
-linguistic
|
- salah pengetikan
|
- pemakaian
- linguistik
|
1/ catatan kaki
|
Mahsun,M.S, metode penelitian bahasa,
(Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada, 2006), h. 1
|
Penulisan judul buku tidak dengan huruf kapital
|
Mahsun,M.S, Metode Penelitian Bahasa,
(Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada, 2006), h. 1
|
Daftar pustaka
|
-
Abdul
Chaer, linguistik umum, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003)
-
http/mail-archive.Com
-
Mansur
Pateda, Semantik leksikal, (Jakarta : rineka cipta, 2001)
|
-
Penulisan
nama pengarang tidak dibalikkan, judul buku ditulis tidak dengan huruf
kapital dan tidak bercetak miring, tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit
diapit oleh tanda kurung
-
Penulisan
sumber dari internet tidak dicetak miring
-
Penulisan
nama pengarang tidak dibalikkan, Penulisan judul buku tidak dengan hurup
kapital dan tidak bercetak miring, penerbit juga ditulis tidak dengan hurup
kapital, tempat terbit, penerbit, dan tahun terbit diapit oleh tanda kurung
|
-
Chaer,
Abdul, Linguistik Umum, Jakarta : Rineka Cipta, 2003
-
http/mail-archive.Com
-
Pateda,
Mansur, Semantik Leksikal, Jakarta : Rineka Cipta, 2001
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar